Selasa, 08 April 2014

Pro, Kontra, Tips, Sharing Ujian Nasional (UN)






Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera..
H-6 Ujian Nasional untuk seluruh siswa SMA/MA seluruh Indonesia. Bagaimana perasaan anda? Kali ini saya akan membahas-bahas tentang Ujian Nasional yang sebetulnya kurang penting diterapkan sebagai standart kelulusan sekolah.
Ujian Nasional sudah lama menjadi momok bagi seluruh siswa se-Indonesia kali .UN ini bagaikan monster raksasa di bayangan kita. Bagaimana tidak, misal SMA, belajar 3 Tahun yang amat melelahkan hanya ditentukan 3 Hari untuk kelulusan. Kalau begitu kenapa nggak sekolahnya cuman 1 tahun buat bahas-bahas materi UN itu doang? Intinya UN hanya akan menjadi ‘Momok’ bagi para siswa, tidak lebih.

Saya bisa berargumen begitu karena saya sudah SMA kali ya. Sharing pengalaman, Dulu waktu SD, dibayangan saya UN (tapi dulu namanya UASBN) adalah hal yang menakutkan, amat sangat bahkan. Dengan bayang-banyang itulah membuat saya tiap hari belajar, ikut les, sekolah sampai pulang jam 3, dirumah latihan soal, berdo’a kenceng banget, sholat malam terus, pokoknya tiada hari tanpa belajar ( FYI, di SD saya termasuk golongan murid rajin,pinter,alim,heheh *abaikan) Dan dengan usaha itu akhirnya bisa mengikuti UN dengan baik dan lancar, Puji syukur dapat hasil memuaskan dan mengantarkan saya masuk ke SMPN Favorit saya sejak dulu.

Pada Masa SMP beda lagi, saya menganggap UN (waktu itu namanya UAN) adalah cara pembuktian diri. Maka dari itu saya dengan keras berjuang untuk membuktikan diri kalau saya bisa. Apalagi waktu awal masuk kelas 9, saya sudah bersemangatlah ceritanya untuk belajar, sekolah-les dari pagi sampai pulang magrhib, ikut Try Out, kemana-mana bawa buku detik-detik dan kumpulan soal. Pokoknya sudah ada semangat bergelora membara di benak saya, sudah tidak menjadikan UN sebagai momok menakutkan lagi sewaktu di SD, tapi berubah menjadi cara pembuktian diri. Dan hasilnya, memuaskan! Dengan rata-rata 9, akhirnya ‘nilai’ itu membawa saya masuk dalam SMAN favorit di kota saya.

Nah sekarang, saat SMA. Entah apa gara-gara otak saya sudah banyak terkontaminasi konten-konten dan sugesti negatif, atau gara-gara otak saya lelah melahap pelajaran-pelajaran akademik dengan sistem menghafal ini selama belasan tahun? saya menganggap UN tidak penting. Sudah tidak semangat dan tidak ‘ndredeg’, passion nya enggak ada. bukan meremehkan ya, tapi jujur dalam hati saya tidak menemukan sesuatu nan bergairah yang bisa membuat saya semangat belajar UN SMA ini. Otak saya berubah, dulu pengen les, dulu pengen beli buku latihan soal, dulu pengen dapet nilai sempurna pas UN, dulu pengen belajar terus, sekarang? Wallahu ‘alam. Hanya tuhan,orang tua dan teman-teman sekelas yang tahu. Apalagi ada Ideologi  “Belajar bukan tentang menghafal rumus dan kata-kata doang, melainkan proses hidup itu sendiri” dan “Nikmatilah hidupmu, karena hidup Cuma satu kali” ditambah saya masuk kelas IPS yang sedikit banyak ke bawa aura santainya, jadinya gini. Dan saya harap, dengan keadaan seperti itu saya tetap fokus menjalankan UN dan semoga mendapat nilai yang memuaskan, tidak sempurna tidak apa-apa yang penting Memuaskan hati saya (kira-kira  50.00 sampai 51.00 lah *amin). Saya sudah tidak mau mengharap lebih karena saya sadar usaha saya, biarkan nilai yang sempurna itu berpihak pada mereka-mereka yang masih menganggap UN sangat penting dan telah rajin belajar,les, segala macem buat ngejar target sempurna di UN. Amin.

Lalu apa sajakah Sisi Positif dan Negatif UN :

Positif : 

-     UN adalah ladang usaha para Bimbel-bimbel saat ini, tanpa UN, Bimbel bakal  tidak laku.

-      UN juga ladang usaha bagi pengumpul soal-soal UN tahun-tahun lalu, yang dijilid dan dijual lagi.

-      UN sebagai cara evaluasi efektif bagi seluruh siswa-siswi se-Indonesia, karena akibat ketidakrataan pendidikan.

-     UN adalah alasan untuk kita mau tidak mau harus mau belajar, menghafal dsb.

-      UN membuat para siswa lebih ‘Greget’ lah untuk sekolah.

Negatif :

-      UN sebagai momok, yang kerjaanya bikin stres orang

-      UN sebagai sesuatu yang gak penting bagi mereka yang sudah lelah belajar

-       UN tidak cocok untuk standart kelulusan siswa

-        UN sarana korupsi


Tips :

Pokonya jangan jadikan UN sebagai beban, dan juga jangan meremehkan, Intinya jalani saja. Tetap rileks waktu ngerjakan, jangan belajar kebut semalam, belajar ringan saja. Buat ritual peningkatan standart kemampuan otak, berdo’a pada Allah dan jangan malu-malu minta bantuan malaikat Rokhib dan Atid kalau kesusahan jawab soal, yah itu sedikit mempermudah lah. 

Dengan menyebut nama Allah, Tuhan yang maha pengasih maha penyanyang, semoga saya dan teman-teman kelas XII seluruh Indonesia lancar mengerjakan UN dengan selamat, dan keberuntungan berpihak pada kita (saya khususnya). 

Amin

Sekian

2 komentar:

  1. Tentu saja setiap hal pasti selalu ada pro dan kontra tersendiri, yang terpenting adalah bagaimana setiap murid bisa menyelesaikan dan menghadapi UN dengan sebaiknya-baiknya agar lulus. Tentu harus punya persiapan yang matang

    BalasHapus
  2. RAJA SAKTI Web Game Terbaru!!
    Dengan design classic dan tampilan game table yang soft serta user friendly.!!

    BONUS PROMO MEMBER BARU DEPOSIT MINIMAL 50.000 BONUS 20%

    Minimal deposit Rp. 10.000
    Minimal Withdraw Rp. 25.000
    Dengan JACKPOT yang sering "PECAH"
    Raih Ratusan Hadiah Jackpot setiap harinya

    Games RAJA SAKTI :
    Texas Poker, Bandar Ceme, Capsa Susun, Capsa Banting, Remi, Qiu-Qiu

    Sistem player versus player 100%, dan bisa menjadi bandar dalam permainan dengan sistem game tercepat dan terbaik.

    contact us at :
    WA: +855889908908
    SMS: +855889908908
    Line: CS_RAJA
    Wechat: CS_RAJA
    BBM: CS_RAJA
    Facebook : RAJA SAKTI
    Twitter : CSRAJASAKTI
    Instagram : CSRAJASAKTI

    info lebih lanjut contact ke kami. ditunggu ya bos-bos sekalian.

    www.rajasakti.com

    BalasHapus