Kamis, 29 Agustus 2013

Jadi Pemimpi? Enak…Tapi Terkendala Realistis


Sebleret tulisan dari pikiran saya.....

Masa remaja memang masa yang paling ‘aneh’ sekaligus menyenangkan dalam kehidupan ini. Dimasa inilah ide-ide kreatif yang absurd muncul silih berganti. Dimasa ini pula lahir para pemimpi yang tidak sedikit dapat survive dari mimpinya dan mampu merealisasikan mimpinya dimasa dewasa. Ibaratkan kopi dan susu, kopi itu bagai orang dewasa, susu bagai anak-anak, nah remaja adalah kopisusunya. Dan ada satu warna yang pas untuk menggambarkan masa remaja, Abu-abu.

Masa remaja adalah masa yang paling enak untuk jadi pemimpi, karena selain kita memiliki banyak waktu senggang, kita juga belum ‘dipikul’ tanggungjawab besar seperti orang dewasa. Enaknya jadi pemimpi itu kita berasa kayak raja yang punya kerajaan sendiri dan serasa punya jin kayak di aladin itu, bebas minta ini itu, bebas mau kemana aja, bebas mau jadi apa saja. Enak? memang enak, enak banget malahan.

Ide-ide konyol pada suatu generasi malah muncul dari seorang pemimpi saat remaja. Ide membuat manusia bisa terbang? Jaman dulu mah bisa diketawain, malah disangka orang gila. nah sekarang bisa lihat kan? ada Pesawat terbang, malah ada juga JetMan yang bisa terbang serasa burung elang. Ide bisa bikin pintu kemana saja kayak doraemon? Terealisasikan! kan ada Internet. Mau keliling dunia tinggal Googling. Mau lihat suasana hutan afrika? Youtube banyak. Mau ketemuan sama orang yang tinggal jauh, Skype bisa. Aneh! Teknologi memang aneh. Mencoba membayangkan, entar 30-40 tahun teknologi kayak apa ya? ntar bisa-bisa ada pacar elektronik. atau ada makanan elektronik, bisa jadi kan? Semua muncul karena ‘MIMPI’.

Sekarang saya sedang berada dimasa-masa ‘indah’nya remaja. Ya 17 tahun. yang katanya orang umur paling so sweet, bahkan ada perayaan sweetseventeen. Katanya sweet, tapi nyatanya gak se-sweet yang dibayangkan *kebetulan saya single. Tapi percaya atau tidak, di umur saya tujuhbelas tahun ini, lebih enak untuk jadi pemimpi. hahaha.

Nah yang saya bingungin nih, Pemimpi sejati itu remaja atau anak-anak kah? Saya rasa anak-anak! Kenapa eh kenapa? karena mimpi anak-anak itu tidak terhalang sebuah halangan sangat besar. Yakni REALISTIS. Banyak dari anak-anak yang dengan ‘mudahnya’ bilang  ”Besok kalau udah gede mau jadi dokter, soalnya duitnya banyak”. Apalagi dengan muncul iklan merek kartu perdana, judulnya ‘Think again’ serasa dikaplok kanan kiri dah kalau lihat tuh iklan. Salah satu kalimatnya nih “Jadi orang gede itu menyenangkan, tapi susah dijalanin!” Jleb banget.

Nah saya pribadi juga demen nih mimpi, bukan mimpi itu ya *wkwkwk. Apalagi pas waktu tengah malam, jam 22.00-01.00 waktu paling pewe untuk mengkhayal. Saya mimpi kalau bisa keliling dunia, bisa lihat bulutangkis di China, bisa kerja punya duit banyak, punya keluarga kecil bahagia sejahtera, bulan madu ke Maladewa,  dan banyak yang gak bisa dituangkan semua dalam kata-kata. Tapi kesenangan itu drop seketika kalau ingat Realitas. Cara pikir realistis seakan menghadang mimpi-mimpi kita. Si Realistis pun seakan mengusir kita di kerajaan imajinasi kita. Dan di zaman modern ini semua serba Realistis.. mencret gak tuh.

Tapi ada satu hal yang bisa kita perbuat, minta tolong kepada Tuhan agar kita bisa survive dalam mimpi kita dan merealisasikanya dan menjadikanya REALISTIS.